Garam Krosok Bisa Sembuhkan Hipertensi? Pengalaman Pribadi, Fakta Ilmiah, dan Kesalahpahaman yang Sering Terjadi
Beberapa waktu lalu saya membaca postingan di grup WhatsApp keluarga yang bikin saya geleng-geleng kepala. Ada seseorang yang mengaku tekanan darahnya turun drastis setelah mengonsumsi “garam krosok”. Katanya, cukup larutkan sedikit ke air hangat, minum, dan boom! hipertensi langsung sembuh.
Saya sempat hampir percaya. Apalagi yang menulis itu terlihat meyakinkan, lengkap dengan testimoni pribadi dan emoji jempol berderet-deret. Tapi karena saya punya orang tua dengan tekanan darah tinggi, naluri saya langsung jalan: masa sih garam bisa sembuhin hipertensi? Bukannya justru penyebabnya?
Perbedaan Garam Krosok dan Epsom Salt — Mirip Tapi Sangat Berbeda
Setelah saya cari tahu, ternyata di sinilah banyak orang salah paham. Yang dimaksud “garam krosok” dalam cerita-cerita viral itu bukan garam krosok yang biasa dijual di pasar, melainkan Epsom Salt.
Epsom Salt ini sering dikira garam dapur versi kasar karena bentuknya mirip: kristal putih bening. Tapi isinya beda jauh. Epsom Salt mengandung magnesium sulfat (MgSO₄), bukan natrium klorida (NaCl) seperti garam krosok atau garam meja.
Rasanya pun beda. Garam krosok rasanya asin, sementara Epsom Salt rasanya pahit. Jadi kalau kamu pernah “nyicip” garam krosok terus rasanya pahit, besar kemungkinan itu bukan garam dapur biasa.
Apa Itu Garam Krosok Sebenarnya?
Kalau kamu pernah lihat garam berwarna agak keruh atau sedikit keabu-abuan di pasar tradisional, itulah yang biasa disebut garam krosok.
Kandungan utamanya adalah Natrium Klorida (NaCl), sama seperti garam meja pada umumnya. Hanya saja, garam krosok biasanya belum melalui proses pemurnian sempurna, jadi warnanya tidak seputih garam halus yang dikemas di pabrik.
Beberapa orang percaya garam krosok lebih “alami” karena tidak ditambah bahan kimia. Tapi secara medis, tetap saja, kandungan utamanya adalah NaCl—zat yang berperan besar dalam menaikkan tekanan darah jika dikonsumsi berlebihan.
Mitos: Garam Krosok Bisa Sembuhkan Hipertensi
Saya ingat dulu sempat berpikir bahwa yang alami pasti lebih sehat. Termasuk garam. Tapi setelah belajar sedikit tentang cara kerja tubuh, saya sadar: “alami” belum tentu “aman”.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi sangat sensitif terhadap kadar natrium dalam tubuh. Ketika kita mengonsumsi garam (NaCl), natrium akan meningkatkan volume darah karena menahan cairan di tubuh. Akibatnya, tekanan darah naik.
Jadi, kalau seseorang bilang garam krosok bisa menyembuhkan hipertensi, itu jelas keliru. Justru bisa berbahaya. Karena yang membuat hipertensi memburuk salah satunya adalah konsumsi garam berlebih — termasuk garam krosok.
Lalu Kenapa Ada yang Mengaku Sembuh Setelah Konsumsi “Garam Krosok”?
Nah, di sinilah masalahnya. Banyak yang salah paham antara garam krosok dan Epsom Salt.
Epsom Salt memang berbentuk mirip garam krosok, tapi kandungannya adalah magnesium sulfat, bukan natrium. Dan magnesium dikenal bisa membantu menurunkan tekanan darah karena berperan dalam relaksasi otot dan pembuluh darah.
Jadi, bisa jadi orang yang merasa “sembuh” sebenarnya bukan karena garam krosok, tapi karena dia mengonsumsi Epsom Salt (tanpa sadar). Itulah kenapa penting banget memahami apa yang sebenarnya kita konsumsi.
Apakah Aman Minum Epsom Salt untuk Menurunkan Tekanan Darah?
Jawabannya: tidak sembarangan.
Walaupun magnesium sulfat bisa membantu menurunkan tekanan darah, Epsom Salt bukan suplemen magnesium yang aman untuk diminum begitu saja.
Epsom Salt biasa digunakan untuk berendam, bukan untuk diminum secara rutin. Dalam dunia medis, bentuk magnesium sulfat yang diminum sudah diatur dosisnya dan diawasi dokter. Kalau asal konsumsi, malah bisa bikin diare parah, gangguan elektrolit, atau bahkan gangguan ginjal.
Saya pernah lihat sendiri teman yang mencoba “detoks” pakai Epsom Salt karena tren di TikTok. Hasilnya? Dua hari di rumah sakit karena dehidrasi berat. Jadi, jangan coba-coba kalau tidak tahu dosis dan fungsi pastinya.
Kandungan Garam Krosok di Indonesia
Garam krosok di Indonesia umumnya dihasilkan dari penguapan air laut secara tradisional. Prosesnya sederhana: air laut dijemur di tambak hingga airnya menguap, menyisakan kristal garam.
Kandungan utamanya tentu Natrium Klorida (NaCl), tapi juga mengandung sedikit mineral lain seperti magnesium, kalsium, dan kalium dalam jumlah kecil. Itulah sebabnya rasa dan warnanya bisa sedikit berbeda tergantung daerah asalnya (misalnya garam Madura sedikit lebih “bermineral” dibanding garam pabrik).
Namun sekali lagi, meski ada kandungan mineral lain, jumlahnya terlalu kecil untuk memberi efek terapeutik. Garam krosok tetaplah garam biasa yang sebaiknya dikonsumsi terbatas, apalagi oleh penderita hipertensi.
Pelajaran Penting: Jangan Percaya Testimoni Tanpa Bukti
Saya belajar satu hal dari kejadian ini: testimoni bukan bukti ilmiah.
Kadang orang merasa sembuh bukan karena sesuatu yang mereka konsumsi, tapi karena faktor lain—misalnya pola makan berubah, stres menurun, atau bahkan efek placebo.
Kalau kita langsung percaya dan ikut-ikutan, akibatnya bisa fatal. Terutama kalau melibatkan kondisi serius seperti hipertensi.
Tips Aman Mengelola Tekanan Darah Tanpa Salah Kaprah
-
Batasi konsumsi garam. WHO menyarankan tidak lebih dari 5 gram garam per hari (sekitar 1 sendok teh).
-
Perbanyak makanan tinggi magnesium alami. Seperti pisang, alpukat, bayam, dan kacang-kacangan.
-
Rajin olahraga. Aktivitas fisik teratur terbukti menurunkan tekanan darah secara alami.
-
Kelola stres. Kadang tekanan darah naik bukan karena makanan, tapi karena pikiran yang nggak tenang.
-
Cek tekanan darah secara rutin. Jangan menunggu gejala muncul dulu.
Kesimpulan
Jadi, apakah garam krosok bisa menyembuhkan hipertensi?
Jawabannya: tidak.
Garam krosok tetaplah garam dapur dengan kandungan utama natrium klorida (NaCl) yang bisa memperparah tekanan darah tinggi jika dikonsumsi berlebihan.
Yang sering bikin bingung adalah kesamaan bentuk antara garam krosok dan Epsom Salt. Padahal kandungannya sangat berbeda. Epsom Salt mengandung magnesium sulfat yang justru bisa membantu menurunkan tekanan darah — tapi penggunaannya tetap harus hati-hati dan sesuai anjuran medis.
Jadi, sebelum mencoba “resep ajaib” yang viral, selalu periksa dulu sumber dan kebenarannya. Karena kesehatan bukan soal ikut tren, tapi soal pengetahuan yang benar.
FAQ
1. Apakah garam krosok lebih sehat dari garam halus?
Tidak juga. Keduanya sama-sama mengandung natrium klorida, hanya berbeda tingkat kemurniannya.
2. Bolehkah penderita hipertensi mengonsumsi Epsom Salt?
Tidak disarankan tanpa pengawasan dokter. Epsom Salt lebih aman untuk digunakan berendam, bukan diminum.
3. Mengapa Epsom Salt bisa menurunkan tekanan darah?
Karena mengandung magnesium yang membantu merilekskan pembuluh darah, tapi dosisnya harus tepat.
4. Bagaimana cara membedakan garam krosok dan Epsom Salt?
Epsom Salt berwarna bening dan rasanya pahit, sedangkan garam krosok agak keruh dan rasanya asin.
5. Apa yang sebaiknya dikonsumsi untuk membantu tekanan darah stabil?
Makanan kaya magnesium dan kalium, seperti pisang, sayur hijau, alpukat, dan ikan.
Post a Comment for "Apakah Garam Krosok Bisa Sembuhkan Hipertensi? Ini Fakta dan Kesalahpahaman yang Sering Terjadi"