Hormon yang Berperan dalam GERD, Cemas, dan Psikosomatis: Mengapa Tubuh Kita Butuh Keseimbangan?
Pernah nggak sih kamu merasa perut tiba-tiba perih padahal nggak makan pedas? Atau jantung berdebar-debar saat cemas, lalu lambung ikutan panas? Saya pernah mengalaminya. Awalnya saya kira semua ini cuma soal makanan—kopi, mie instan, gorengan. Ternyata, ada “pemain belakang layar” yang sering dilupakan: hormon.
Hormon ini ibarat pengatur lalu lintas dalam tubuh. Kalau lampu hijau, semua jalan lancar. Tapi kalau lampu rusak, ya macet total. Sama halnya dengan tubuh kita—kalau hormon nggak seimbang, GERD kambuh, rasa cemas makin parah, bahkan muncul psikosomatis.
Kortisol: Si Hormon Stres yang Suka Bikin Kacau
Jujur, saya punya pengalaman buruk dengan kortisol. Dulu, setiap kali deadline kerja menumpuk, perut saya langsung melilit. Awalnya saya kira maag. Setelah baca-baca, ternyata saat stres, hormon kortisol melonjak. Efeknya? Jantung berdebar, otot tegang, tidur kacau.
Kalau kamu sering begadang sambil overthinking, kemungkinan besar kortisolmu lagi tinggi. Cara saya menenangkan? Tarik napas dalam-dalam, dzikir pelan, dan berhenti nge-scroll berita negatif sebelum tidur. Hasilnya lumayan, perut jadi nggak gampang panas lagi.
Serotonin: Sang Hormon Tenang & Bahagia
Pernah dengar kalau 90% serotonin diproduksi di usus? Jadi masuk akal kalau lambung sensitif banget sama mood kita. Saya sempat ngalamin momen di mana tiap kali sedih, GERD langsung kambuh.
Solusinya? Sinar matahari pagi. Berjemur 15 menit bikin hati lebih ringan. Makanan juga penting—pisang, telur, yogurt. Plus, olahraga ringan jalan 20 menit. Setelah rutin, saya ngerasa usus lebih “adem”, tidur juga lebih gampang.
Dopamin: Hormon Semangat yang Sering Drop
Ada masa saya kehilangan motivasi, rasanya malas ngapa-ngapain. Baru sadar, itu tanda dopamin rendah. Dan anehnya, pas lagi malas, saya malah makin sering rebahan sambil main HP. Ternyata, itu justru memperparah kondisi.
Dopamin butuh “reward” nyata, bukan cuma scroll sosial media. Jadi saya coba tulis jurnal syukur tiap malam. Awalnya aneh, tapi lama-lama bikin hati lega. Bahkan sekadar menulis, “Hari ini bisa makan tanpa sakit perut” pun jadi mood booster.
Oksitosin: Pelukan yang Bikin Tenang
Saya orang yang agak introvert. Tapi saat lambung sering kambuh, saya baru sadar betapa pentingnya kehadiran orang lain. Sekali pelukan hangat dari orang terdekat, rasa cemas berkurang drastis. Itu oksitosin bekerja.
Kalau kamu nggak selalu punya orang untuk dipeluk, ada cara lain: main sama hewan, doa dengan khusyuk, atau journaling. Hormon ini muncul saat kita merasa aman. Dan keamanan itu bisa datang dari hal-hal sederhana.
GABA: Rem untuk Pikiran Overthinking
Nah, ini favorit saya—GABA. Kalau pikiran udah kayak jalan tol tanpa lampu merah, GABA yang bertugas nge-rem. Sayangnya, kalau hormon ini kurang, otak rasanya nggak bisa berhenti mikir. Hasilnya? Susah tidur dan lambung panas.
Saya perbaiki pola tidur. Mulai dari tidur lebih awal, minum air hangat sebelum tidur, sampai mengurangi kafein sore. Ditambah yoga 10 menit, lumayan bikin GABA stabil. Besoknya, badan lebih segar.
Hormon Pencernaan: Ghrelin & Gastrin
Ini dua hormon yang sering dilupakan. Ghrelin bikin kita lapar, gastrin mengatur asam lambung. Masalahnya, stres bisa bikin keduanya kacau. Saya pernah makan jam 10 malam gara-gara kerja lembur. Besoknya, GERD langsung kambuh.
Solusi simpel: makan teratur, jangan buru-buru, dan hindari kopi malam hari. Tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi juga membantu.
Pelajaran dari Pengalaman Pribadi
Dari semua itu, saya belajar bahwa GERD dan cemas bukan cuma soal obat. Ada banyak momen frustasi, kayak ketika udah jaga makan tapi perut tetap sakit. Tapi setelah paham soal hormon, saya jadi lebih sabar.
Kuncinya bukan hanya menghindari makanan pemicu, tapi juga menjaga keseimbangan hormon lewat gaya hidup:
-
Jalan pagi sambil berjemur.
-
Makan dengan perlahan.
-
Tulis rasa syukur.
-
Relaksasi lima menit sehari.
-
Kurangi main HP berlebihan.
Saya nggak bilang ini solusi instan, tapi jujur, hidup jadi lebih ringan.
FAQ: Pertanyaan yang Sering Muncul
1. Apakah stres benar-benar bisa bikin GERD kambuh?
Ya, karena hormon kortisol bisa meningkatkan asam lambung.
2. Apa makanan terbaik untuk meningkatkan serotonin?
Pisang, telur, yogurt, dan makanan kaya protein.
3. Bagaimana cara cepat meningkatkan oksitosin?
Pelukan, doa, journaling, atau main dengan hewan.
4. Apakah semua orang dengan GERD punya masalah hormon?
Tidak selalu, tapi hormon berperan besar dalam memperparah gejala.
5. Bagaimana cara alami meningkatkan GABA?
Tidur cukup, relaksasi, dan konsumsi makanan seperti bayam, pisang, almond.
Post a Comment for "Peran Hormon dalam GERD, Kecemasan, dan Psikosomatis: Cara Alami Menyeimbangkan"