Jangan Anggap Remeh! Ini Beda Hernia Hiatus dan Asam Lambung Biasa
Kalau kamu pernah ngalamin sensasi panas di dada atau tenggorokan, mungkin langsung mikir, “Ah, cuma asam lambung biasa nih.” Tapi tahukah kamu, gejala yang mirip itu bisa jadi pertanda hernia hiatus, kondisi yang sering banget disalahpahami atau dianggap sepele? Dari pengalaman pribadi dan ngobrol sama beberapa orang yang pernah ngalamin, aku jadi sadar betapa pentingnya tahu perbedaan dua kondisi ini supaya penanganannya tepat dan nggak bikin makin parah.
Apa Itu Asam Lambung Biasa?
Asam lambung naik atau yang kita kenal dengan istilah GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) biasanya terjadi karena asam lambung yang seharusnya berada di perut malah naik ke esofagus (saluran dari mulut ke perut). Ini yang bikin dada terasa panas, rasa pahit di mulut, dan kadang sulit menelan. Biasanya, gejala ini bisa muncul setelah makan makanan tertentu, terutama yang pedas, berlemak, atau asam.
Aku dulu juga sering kena GERD ini, apalagi kalau makan malam terlalu larut atau langsung tiduran. Yang bikin kesel, gejalanya muncul tiba-tiba dan bikin nggak nyaman banget. Tapi biasanya, kalau dikontrol pola makan dan gaya hidup, gejalanya bisa berkurang.
Nah, Lalu Apa Itu Hernia Hiatus?
Hernia hiatus ini agak beda, tapi gejalanya sering tumpang tindih dengan GERD. Hernia hiatus terjadi ketika bagian atas lambung ‘meloloskan diri’ keluar lewat celah di diafragma ke dalam rongga dada. Ini bukan sekadar naiknya asam lambung, tapi kondisi anatomi yang berubah. Jadi, struktur antara lambung dan diafragma yang biasanya ketat, jadi longgar.
Aku punya kenalan yang dulu mengira cuma GERD biasa, tapi setelah diperiksa dokter, ternyata ada hernia hiatus. Dia cerita kalau gejalanya sering muncul dan nggak sembuh-sembuh walau sudah minum obat asam lambung. Itu karena hernia hiatus bikin asam lambung mudah naik dan juga bisa menyebabkan sensasi sesak di dada, napas pendek, bahkan batuk kronis.
Kenapa Sering Disamakan?
Secara gejala, keduanya memang mirip banget. Heartburn (rasa panas di dada), mulut pahit, sulit menelan, dan rasa sesak bisa muncul di kedua kondisi ini. Makanya banyak yang nggak sadar bedanya. Apalagi, pengobatan awal untuk keduanya juga mirip, yaitu dengan mengurangi asam lambung.
Tapi yang jadi pembeda utama adalah penyebab dasarnya. GERD biasanya lebih ke masalah fungsi katup di kerongkongan yang lemah atau produksi asam lambung yang berlebihan. Sedangkan hernia hiatus itu lebih ke masalah fisik berupa perpindahan bagian lambung ke rongga dada.
Apa Bedanya dari Segi Penanganan?
Kalau GERD, biasanya dokter akan menyarankan perubahan gaya hidup seperti hindari makanan pemicu, turunkan berat badan kalau berlebih, dan konsumsi obat penghambat asam lambung. Kebanyakan kasus bisa membaik dengan cara ini.
Tapi kalau sudah hernia hiatus, penanganannya bisa lebih kompleks. Selain gaya hidup dan obat, ada kalanya dibutuhkan tindakan medis atau operasi, terutama kalau hernianya besar dan menimbulkan komplikasi seperti kesulitan bernapas atau pendarahan.
Kapan Kamu Harus Curiga dan Periksa ke Dokter?
Kalau kamu merasa gejala asam lambung kamu:
-
Terus menerus kambuh walau sudah jaga makan dan minum obat.
-
Mulai disertai sesak napas, batuk kronis, atau suara serak.
-
Rasa nyeri dada yang datang tiba-tiba dan parah.
Waktunya kamu harus banget konsultasi ke dokter dan mungkin minta pemeriksaan lebih lanjut seperti endoskopi atau foto rontgen untuk memastikan apakah kamu cuma GERD atau ada hernia hiatus juga.
Pengalaman Pribadi
Dulu aku sempat remehkan rasa panas di dada yang sering muncul. Kupikir cuma asam lambung biasa. Tapi lama kelamaan rasa sesak napas juga mulai muncul, apalagi setelah makan banyak. Setelah ke dokter dan melakukan endoskopi, ternyata ada sedikit hernia hiatus. Waktu itu rasanya campur aduk, antara lega karena tahu penyebabnya, tapi juga agak deg-degan karena harus mulai jaga pola makan dan konsultasi rutin.
Kesimpulan
Jangan anggap remeh gejala asam lambung yang muncul terus-menerus. Meski gejala hernia hiatus dan asam lambung biasa hampir sama, keduanya punya perbedaan signifikan dari segi penyebab dan penanganan. Memahami perbedaan ini bisa bikin kamu nggak salah langkah dalam mengatasi masalah kesehatanmu.
Kalau gejala makin parah atau nggak membaik, jangan ditunda untuk periksa dokter. Jangan sampai kondisi yang awalnya “cuma” asam lambung biasa, ternyata jadi hernia hiatus yang butuh perhatian lebih serius.
Kamu pernah nggak ngalamin gejala yang mirip tapi susah sembuh? Atau punya cerita tentang hernia hiatus dan asam lambung? Yuk, sharing di kolom komentar! Kita ngobrol dan saling support supaya lebih paham dan sehat bersama!
Post a Comment for "Jangan Anggap Remeh! Ini Beda Hernia Hiatus dan Asam Lambung Biasa"